Pada hari Selasa (21/01/2020) Tim Promosi Kesehatan RSUD Taman Husada Bontang mengadakan penyuluhan di Ruang Cempaka lantai IV. Acara yang dimulai pada pukul 10.30 WITA mendapat antusias dari para pengunjung maupun keluarga pasien. Pada kesempatan itu, dr. Andy Yulianto memaparkan dengan rinci mengenai penyakit bronkopnemonia pada anak.
Bronkopneumonia adalah infeksi di saluran pernapasan bronkus dan paru-paru, yang dapat terjadi akibat komplikasi dari influenza atau infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Bronkopneumonia bisa disebabkan dari virus maupun bakteri atau jamur.
dr. Andy Yulianto menjelaskan gejala-gejala bronkopneumonia antara lain : batuk-batuk, sesak napas, demam, kadang disertai pilek dan penurunan nafsu makan. Penyakit bronkopneumonia kadang-kadang timbul bersama dengan penyakit saluran napas lain seperti asma dan tuberkulosis.
Perlu diketahui bronkopneumonia dapat menimbulkan komplikasi seperti Atelektasis yaitu pengembangan paru-paru yang tidak sempurna atau kolaps paru akibat kurangnya mobilisasi atau reflex batuk hilang, abses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan paru yang meradang, empisema merupakan suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalam rongga pleura terdapat disatu tempat atau selurung rongga pleura, endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial, serta meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak.
Apabila seorang anak menderita bronkopnemonia, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain : pastikan kontrol teratur dengan dokter yang menangani anak anda dan berikan obat sesuai aturan, terutama jika diberikan antibiotik, lakukan fisioterapi pada dada anak dengan menjemurnya (hangat) atau 3-4 kali sehari menepuk-nepuk punggung anak untuk mempermudah pengeluaran dahak selama 10-15 menit, pastikan anak mendapat asupan cairan yang cukup, posisikan kepala dan punggung anak sedikit lebih tinggi, makanan harus bergizi, pastikan kamar anak bersih dan cukup sirkulasi udara serta dapat dimasuki sinar matahari langsung, atur agar suhu tidak terlalu panas/dingin (25-28 derajat), penguapan jika diperlukan (konsultasi dengan dokter anak), perhatikan jika ada tanda-tanda seperti retraksi, nafas cepat >60x/menit atau lambat <40x menit, sianosis/kebiruan, maka segara bawa anak ke dokter/rumah sakit karena itu merupakan tanda bahaya.
Adapun pencegahan bronkopneumonia yaitu dengan menghindari kontak dengan penderita, pola hidup sehat, melakukan vaksinasi diantaranya vaksinasi pneumokokus, vaksinasi H Influenza, vaksinasi varisela yang dianjurkan pada anak dengan daya tahan tubuh rendah, vaksin influenza yang diberikan pada anak sebelum sakit.